Sistem Bilangan Biner

Sistem Bilangan Binary menggunakan 2 macam simbol bilangan berbasis 2 digit angka, yaitu 0 dan 1, sama halnya dengan Sistem Bilangan Desimal yang telah diterangkan sebelumnya, Sistem Bilangan Biner juga mempunyai  Absolue value tetapi dengan jangkauan yaitu (0,dan 1) serta Position value merupakan perpangkatan dari nilai 2 sesuai urutannya.

Contoh bilangan 1101_(biner) dapat diartikan/ sama dengan 9_(desimal) :

Gambar1.1: Konversi Bilangan Biner ke Desimal

Dari gambar tersebut angka 1,1,0,1 merupakan Absolue value, sedangkan angka 2⁰, 2¹, 2², 2³ merupakan position value.

Operasi aritmetika pada bilangan Biner :

1. Penjumlahan Bilangan Biner
Ketentuan untuk operasi penjumlahan biner adalah :


0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1 + 1 = 0    ====> dengan carry of 1, yaitu 1 + 1 = 2, karena digit terbesar ninari 1, maka harus dikurangi dengan 2 (basis), jadi 2 – 2 = 0 dengan carry of 1




Gambar 1.2 Operasi Penjumlahan pada Bilangan Biner.


2. Pengurangan Bilangan Biner
Bilangan biner dikurangkan dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit bilangan biner adalah :
0 - 0 = 0
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
0 – 1 = 1    ====> dengan borrow of 1, (pijam 1 dari posisi sebelah kirinya).




Gambar1.3: Operasi Pengurangan pada Bilangan Biner
3.   Perkalian Bilangan Biner
Dilakukan sama dengan cara perkalian pada bilangan desimal.Dasar perkalian bilangan biner adalah :
0 x 0 = 0
1 x 0 = 0


Gambar 1.4: Operasi Perkalian pada Bilangan Biner
4. Pembagian Bilangan Biner
Pembagian biner dilakukan juga dengan cara yang sama dengan bilangan desimal. Pembagian biner 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pemagian biner adalah :

0 : 1 = 0

1 : 1 = 1

Gambar1.5: Operasi Pembagian pada Bilangan Biner

Mungkin agak sulit untuk memahami penjelasan diatas, untuk itu apabila ada yang kurang jelas atau mungkin ada kekeliruan didalamnya silakan anda uraikan dalam Form Komentar.

Terima Kasih !